Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langkah-langkah Mengolah Tanah untuk Budidaya Tomat

Langkah-langkah Mengolah Tanah untuk Budidaya Tomat

Tomat
Budidaya Tomat


Petaniberdasi.my.id -Tanaman tomat merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani. Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan mudah untuk dipelihara. Oleh karena itu, budidaya tomat menjadi pilihan bagi para petani. Namun, sebelum mulai melakukan budidaya tomat, Anda harus terlebih dahulu mengolah tanah dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengolah tanah agar sesuai untuk budidaya tomat:

1. Lakukan penggalian tanah.

Penggalian tanah sangat penting untuk menghilangkan gulma atau rumput liar yang mungkin tumbuh di area tersebut. Selain itu, penggalian juga akan membuat struktur tanah lebih baik dan memberikan ruang untuk pertumbuhan akar tanaman.

Lahan dibersihkan dari gulma dan rumput liar, kemudian dibajak agar gembur. Setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan dan tinggi bedengan 20-40 cm untuk lahan kering dan pada lahan sawah sebaiknya menggunakan tinggi bedengan lebih tinggi 50-60 cm untuk pengendalian drainase.

Diatas bedengan dibuat lubang tanam sesuai jarak tanam, yaitu jarak lubang antar barisan 60-80 cm dan jarak lubang dalam barisan 40-50 cm. Dengan demikian untuk jumlah tanaman per hektar sekitar 25.000-30.000 Tanaman tomat.

Penyemaian Biji Tomat 

Langkah pertama dalam penyemaian adalah menyiapkan tempat semai benih terlebih dahulu. Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian (tray) dengan menggunakan media campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.

Baca Juga: Rahasia Menanam Tomat untuk Hasil Maksimal

Benih ditanamkan ke dalam tray satu per satu. Benih direndam terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 5-6 jam. Kemudian ditiriskan dan baru setelah itu benih bisa disemai. Sebaiknya benih yang akan ditanam berasal dari varietas unggul yang tahan terhadap penyakit layu bakteri dan sudah dilepas oleh pemerintah RI seperti halnya varietas Mirah, Ppal dan Zamrut.

2. Penanaman


Bibit tomat bisa dilakukan pindah tanam setelah berusia 25-30 hari setelah semai. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi pada lahan yang ditanami. Sewaktu penanaman bibit, diusahakan agar daun tomat tidak menyentuh tanah langsung, agar daun tidak membusuk dan terkena penyakit.

3. Pemeliharaan


Beberapa tahapan pemeliharaan yang dapat dilakukan meliputi penyulaman, penyiangan, penyiraman, dan pemupukan susulan.

Penyulaman segera dilakukan setelah terlihat adanya tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman dilakukan hingga tanaman berusia 15 hst. Penyiangan juga perlu dilakukan agar tanaman tomat tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan, maka perlu dilakukan penyiraman secukupnya yang disesuaikan dengan kondisi cuaca.

Sementara itu, pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditaburkan, namun jika tanaman ditanam menggunakan mulsa plastik maka akan lebih efektif jika dikocorkan. Pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK yang diberikan 2-3 kali selama pertumbuhannya dengan cara ditugalkan pada setiap tanaman dengan dosis 2 gram/tanaman. Atau bisa juga dengan pemberian pupuk organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1:1:1/2 untuk penyanter tanaman vegetatif.

3. Kemudian, lakukan pemupukan.

Untuk budidaya tomat, Anda harus menambahkan pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium ke tanah. Ini akan membantu meningkatkan produksi tomat dan menjamin kualitas hasil panen.

4. Lakukan penyiangan.

Penyiangan adalah proses menghilangkan gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman tomat. Hal ini penting untuk menjaga agar tanaman tetap sehat dan mendapatkan cukup sinar matahari.

5. Panen

Baca Juga: 5 Ide Unik untuk Berbagi Cabe Rawit

Tomat dapat dipanen pertama kali setelah berumur 90 hari sejak pindah tanam. Selanjutnya, panen bisa dilakukan setiap 3-5 hari sekali hingga buah habis. Tomat yang akan dipasarkan dalam jarak jauh sebaiknya dipanen pada tingkat keemasan 75% yaitu ketika tomat masih hijau atau kira-kira 5 hari lagi menjadi merah, sedangkan untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni ketika tomat berwarna kuning kemerah-merahan.

Setelah melakukan semua langkah di atas, Anda sudah siap untuk mulai menanam tomat. Pastikan untuk memilih varietas tomat yang cocok dengan iklim daerah Anda. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa tanaman tomat akan tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil panen yang optimal.


Demikian pembahasan tentang  Langkah-langkah Mengolah Tanah untuk Budidaya Tomat. Semoga pembahasan di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan kamu untuk budidaya tomat.

Posting Komentar untuk "Langkah-langkah Mengolah Tanah untuk Budidaya Tomat"